
UMK News - Brebes, 8 Agustus 2025 – Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Kuningan Pemerintah Desa Pabuaran menggelar Rembug Stunting di Balai Desa sebagai langkah nyata dalam pencegahan dan penanganan stunting. Forum musyawarah ini melibatkan lintas sektor untuk memperkuat komitmen bersama, merumuskan rencana aksi, memprioritaskan anggaran, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mencegah stunting sejak dini.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari berbagai diskusi yang difasilitasi melalui Rumah Desa Sehat (RDS), sebuah forum kesehatan desa yang berfokus pada pemantauan tumbuh kembang anak. Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, percepatan penurunan stunting difokuskan pada kelompok sasaran utama: remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, serta anak usia 0–59 bulan.
Rembug Stunting Desa Pabuaran dihadiri oleh Kepala Desa, perangkat desa, ibu-ibu PKK, kader posyandu, serta tenaga kesehatan termasuk bidan desa. Forum ini menjadi ruang terbuka bagi seluruh pihak untuk berbagi data, menyampaikan masukan, dan merumuskan solusi bersama.
Hasil pemantauan terbaru menunjukkan 20 anak di Desa Pabuaran mengalami stunting, dengan indikasi utama berat badan tidak naik selama tiga bulan berturut-turut. Fakta ini menjadi dasar disusunnya rencana aksi desa, meliputi intervensi spesifik seperti pemberian makanan tambahan bergizi, edukasi gizi kepada orang tua, serta pemantauan rutin tumbuh kembang. Selain itu, desa juga menekankan intervensi sensitif berupa peningkatan sanitasi, akses air bersih, serta perilaku hidup bersih dan sehat.
Melalui Rembug Stunting ini, Desa Pabuaran berkomitmen memperkuat sinergi antarwarga dan pemangku kepentingan untuk memastikan setiap anak tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing. Harapannya, dari desa kecil ini akan lahir generasi besar yang mampu membawa perubahan di masa depan.