UMK News - Jalanan kota dan kabupaten belakangan ini kerap diramaikan aksi demonstrasi. Orasi bergema dari depan gedung dewan hingga alun-alun. Nah, Sabtu siang (30/8) kemarin, pemandangan serupa juga terlihat di Universitas Muhammadiyah Kuningan (UM Kuningan). Bedanya, kerumunan yang hadir bukan massa aksi, melainkan ribuan calon mahasiswa baru (camaba) tahun akademik 2025/2026 yang tumplek ke kampus untuk mengikuti technical meeting Masa Ta’aruf (Masta).

Saking membeludaknya peserta, panitia BEM dan HIMA sampai harus membagi lokasi kegiatan menjadi dua titik: Aula Gedung C dan Masjid Kampus. Walau terpisah tempat, semangat yang mengalir tetap sama: antusiasme menyambut status baru sebagai mahasiswa.

Rektor UM Kuningan, Dr. apt. Wawang Anwarudin, M.Sc., ikut turun langsung memantau jalannya kegiatan. Ia menegaskan bahwa Masta tidak boleh dipandang hanya sebagai acara seremonial.

“Masta adalah ruang pembentukan karakter, pengenalan budaya kampus, sekaligus ajang pembinaan kepemimpinan mahasiswa. Kami ingin camaba memulai langkahnya di UMK dengan bekal yang kuat, baik secara akademik maupun akhlak,” ungkap Rektor.

Di dalam aula maupun masjid, camaba tampak duduk rapat mendengarkan arahan panitia. Ada yang serius menyimak, ada yang mencatat, ada pula yang sibuk mencari teman baru. Di luar gedung, suasana semakin meriah: obrolan hangat, foto bersama, hingga update story Instagram dengan tagar-tagar khas mahasiswa baru.

Rangkaian Masta tingkat universitas akan berlangsung pada 8–9 September 2025, sebelum dilanjutkan di tingkat fakultas dan program studi. Jadi, jangan kaget kalau pekan depan kampus kembali penuh sesak. Itu bukan demonstrasi, melainkan ritual tahunan mahasiswa baru dalam mencari jati diri.